Label

Kamis, 03 September 2009

Pembedahan Spesimen Ikan Raja Laut

Pada tanggal 25 November 2008, ternyata satu ekor ikan purba ditemukan kembali dalam keadaan masih hidup (di Pulau Talise - Sulawesi Utara). Langsung saja SeaWorld Indonesia meminta kesediaan Departemen Kelutan dan Perikanan Sulawesi Utara untuk mengijinkan si Raja Laut dibawa ke Jakarta.
Kedatangan Coelacanth di sambut gembira, bukan saja oleh segenap penghuni SeaWorld Indonesia, tetapi juga para peneliti dari BRKP (Badan Riset Kelautan dan Perikanan).
Oleh karena itu pada hari Selasa, 11 Agustus 2009, dilaksanakan langkah pengamanan sampel spesimen ikan purba ini di SeaWorld Indonesia
Langkah pertama dimulai dengan mengeluarkan ikan dari dalam lemari pendingin jam 01.00 dini hari, lalu dicairkan. Ternyata membutuhkan waktu 12 jam agar ikan purba mencair setelah beberapa bulan di dalam
lemari es.

Setelah 12 jam, tepat pukul 13.00, dilakukan Morfometri atau pengukuran tubuh ikan.
Selanjutnya adalah pembedahan ikan untuk mengambil bagian hati, lambung, usus, sirip, dan lainnya mengetahui umur, jenis makanan, jenis kelamin. Wow hebat yah.
Setelah dibelah dan diambil bagian dalam tubuh ikan, kini saatnya membentuk kembali dan menjahit Coelacanth agar dapat ditampilkan dalam bentuk awetan yang dilakukan oleh tim SeaWorld yang dipimpin oleh drh. Wisnu
(dokter hewan SeaWorld Indonesia) yang membutuhkan waktu 5 jam
Selanjutnya adalah tahap preservasi atau pengawetan dengan larutan kimia formalin 40%, alkohol 35%, 55% dan 70 % agar tidak rusak dan hancur.
walaupun berat, ini semua dilakukan agar masyarakat Indonesia dapat mendapatkan informasi tentang ikan purba ini (dwee).
Tim pembedah SWI (Drh. Wisnu, Dewi, GAlih, Rosihan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar