Label

Minggu, 16 Oktober 2011

Coral Bleaching


Coral bleaching
Pemutihan Karang
Pemutihan karang adalah sebutan ketika koral kehilangan warna dan memutih. Pemutihan koral terjadi ketika koral inangnya kehilangan zooxanthellae dari dalam tubuhnya. Padahal pigmen fotosintesis memberikan warna pada koral. 
Akibat pemutihan tersebut, koral menjadi kelaparan. Hal tersebut dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan koral, penurunan reproduksi dan mudahnya terserang penyakit.
Koral yang mengalami pemutihan cenderung mengalami kematian, dan jika tekanan terus terjadi maka proses pemulihan membutuhkan waktu bertahun-tahun bahkan berabad-abad.
Coral bleaching occurs when the coral host expels its zooxanthellae. Photosynthetic pigments of the zooxanthellaegive corals much of their colour. Therefore without the zooxanthellae, the tissue of the coral animal appears transparent and the coral’s bright white skeleton is revealed.
Coral begin to starve onece they bleach. This stress, how ever, is lilikely to cause decreased coral growth and reproduction and increased susceptibility to disease.
Bleached corals often die if the stress persist. Coral reefs suffering severe mortality following bleaching and tehy take many years or decades to recover

Jumat, 07 Mei 2010

Giant Pacific Octopus



GURITA PASIFIK RAKSASA
Giant Pacific Octopus
Enteroctopus dofleini

KLASIFIKASI
Kerajaan : Animalia
Kingdom
Filum : Mollusca
Phylum
Kelas : Cephalopoda
Class
Bangsa : Octopoda
Order
Suku : Chalcidoidea
Family
Anak Suku : Octopodinae
Subfamily
Marga : Enteroctopus
Genus
Jenis : Enteroctopus dofleini
Species

Gurita raksasa merupakan gurita terbesar dari 300 jenis gurita di dunia. Mereka dapat tumbuh mencapai panjang total sekitar 9 meter dan berat 45 kg.

Tentang Gurita
Gurita merupakan hewan tidak bertulang belakang yang memiliki 8 buah tentakel. Setiap tentakel memiliki 2 baris alat penghisap berbentuk lingkaran. Seekor gurita betina memiliki 280 alat penghisap di setiap tentakelnya.
Gurita juga tidak memiliki rangka, bagian yang paling keras dari tubuhnya adalah paruh mulutnya yang terletak di tengah pertemuan kedelapan tentakelnya. Oleh karena itu dengan mudah mereka mengecilkan diri untuk dapat masuk ke dalam lubang karang.
Bagian besar organ tubuh gurita, seperti jantung, otak, insang, perut dan kantung tinta terdapat di dalam mantelnya.
Mata gurita memiliki penglihatan sebaik manusia walaupun tidak dalam membedakan warna.

Cara Mengambil Makanan
Gurita memiliki beberapa cara untuk dapat memangsa makanannya yaitu:
- Menarik kedua cangkang kerang dengan tentakelnya sampai terpisah.
- Melepaskan racun untuk melumpuhkan mangsanya.
- Membor cangkang mangsanya dengan menggunakan gigi lidah yang disebut radula.
- Memotong dengan tubuh mangsanya dengan paruhnya.


Perkembangbiakan
Gurita jantan dan betina dengan mudah dapat dibedakan berdasarkan tentakel ke tiga gurita jantan yang termodifikasi menjadi hectocotilus.
Saat gurita mencapai dewasa dan betina siap bertelur maka gurita betina akan menetaskan 20.000 sampai 100.000 telur dan melekatkannya pada dinding dalam gua yang ditempatinya. Induk betina tersebut akan melindungi, membersihkan dan memberikan udara pada telur-telur tersebut. Masa pengeraman telur selama 4 bulan dan selama itu induk gurita tidak makan. Setelah masa pengeraman tersebut mereka akan mati, maka guritas memiliki daur hidup yang pendek yaitu sekitar 1 sampai 3 tahun.

Invertebrata yang Pintar
Gurita memiliki otak yang paling kompleks dibandingkan hewan invertebrata lainnya. Mereka dapat mempelajari memecahka masalah dengan pengalaman. Ketika sebuah maslah diselesaikan, gurita dapat memecahkan masalah mereka dapat mengingatnya dan mengulangi memecahkan masalah yang sama.
Begitu halnya dalam mempertahankan diri, gurita dapat mengeluarkan tinta melalui siphon atau mengubah warna tubuhnya seebagai kamuflase untuk mengelabui pemangsanya.

Menghindari Predator
Tubuhnya yang lunak tanpa perlindungan rangka, membuat gurita memiliki cara khusus melindungi dirinya dari pemangsa atau bahaya.
Gurita berkamuflase dengan merubah warna tubuhnya sehingga menyerupai lingkungannya.
Jika dalam keadaan terdesak maka gurita akan melarikan diri dengan cara menyemprotkan tinta hitam dan melesat pergi.

Minggu, 10 Januari 2010

SeaHorse



Nama Kuda Laut diberikan karena bentuk tubuh bagian atas biota ini seperti kepala kuda, oleh karena itu sering kali banyak yang tidak mengira bahwa kuda laut adalah ikan. Bukan hanya itu, ikan ini merupakan satu-satunya biota yang jantannya dapat hamil.


Kudalaut merupakan pasangan yang setia, mereka hanya akan mencari pasangan lain jika pasangannya mati. Ketika sepasang kuda laut bertemu, mereka akan merubah warna tubuh untuk saling menarik perhatian pasangannya kemudian saling mengaitkan ekornya. Pasangan tersebut kemudian akan melakukan tarian yang berlangsung selama
kurang lebih 8 jam. Pada proses tersebut, jantan akan memompa air ke dalam kantung telurnya untuk menunjukkan kantung telurnya yang masih kosong. Selanjutnya mereka akan saling berhadapan dan kemudian betina akan mendepositkan telurnya ke saluran telur jantan di bagian perut yang kemudian akan dibuahi oleh jantan di dalamnya.
Masa kehamilan kuda laut berlangsung selama 2 sampai 4 minggu dengan jumlah anak berkisar 100 hingga 200 anak. Kuda laut dalam bahasa latin Hippocampus (Hippo = kuda, campus : seamonster) merupakan anggota dari suku Syghnatidae. Anggota keluarga Syghnatidae di cirikan dari bentuk mulutnya yang memanjang berbentuk seperti pipa,
rahang yang menyatu. Tubuh mereka jugaM ditutupi oleh lempengan yang merupakan modifikasi dari sisik yang menutupi tubuh seperti baju jirah sehingga membuat tubuhnya lebih kaku dari ikan pada umumnya. Satu keunikan lagi dari keluarga ikan pipa adalah ikan jantanlah yang akan menjaga dan merawat telur-telur dari induk betina dan membawanya sampai telur tersebut menetas.

Anggota keluarga ini anatara lain:
- Keluarga ikan pipa (Pipe fish)
- Keluarga kuda laut (Seahorse)
- Keluarga naga laut (SeaDragon)

Jumat, 02 Oktober 2009

A tribute to Parni : Ikan Pari Raksasa

SeaWorld Indonesia memiliki ikan pari mas terbesar bernama Parni yang berasal dari Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.
Parni didatangkan pada tanggal 22 Desember 1999, saat itu ukuran tubuhnya 200 cm dengan
kondisi ekor yang sudah terpotong. Semenjak kedatangannya, Parni mendapatkan perawatan khusus dan penuh kasih sayang.

Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan badannya menjadikan Parni sebagai penghuni akuarium terbesar yang ada dan penampilannya di akuarium utama saat feeding show selalu menjadi puncak kemeriahan acara.
Parni pun menjadi primadona SeaWorld Indonesia yang selalu dicari dan dinanti.


Setelah selama 9 tahun tinggal di akuarium utama, Parni meninggalkan kita semua, pada tanggal 9 Oktober 2008. Diameter tubuhnya saat itu sudah mencapai 250 cm dengan berat 230 kg

Usianya diperkirakan sudah mencapai 70 tahun, berdasarkan perhitungan bahwa Pari Mas mencapai dewasa setelah diameternya mencapai ukuran 110 cm (Florida Museum of Natural Ichthyology Department). Untuk mencapai ukuran tersebut diperkirakan dibutuhkan waktu + 40 tahun, data tersebut merupakan perkiraan dariukuran juvenile saat lahir (+ 30 cm).

Usia Parni yang senja juga terbukti dari hasil nekropsi dan pemeriksaan menyeluruh yang menyimpulkan bahwa kematiannya karena usia yang sudah tua (senility) sehingga terjadi degenerasi organ tubuh.

Ukuran raksasa Parni (megafish) mencatatnya sebagai ikan pari mas terbesar di Indonesia dan kehadirannya selama 9 tahun di SeaWorld Indonesia menjadikannya jenis ikan pari langka terlama yang pernah hidup di dalam akuarium.

Kini Parni hanya menjadi kenangan namun kenangan tersebut tidak akan hilang karena Parni tetap ada dan dapat dilihat melalui pengabadiannya dalam bentuk awetan di SeaWorld Indonesia.

Kamis, 03 September 2009

Pembedahan Spesimen Ikan Raja Laut

Pada tanggal 25 November 2008, ternyata satu ekor ikan purba ditemukan kembali dalam keadaan masih hidup (di Pulau Talise - Sulawesi Utara). Langsung saja SeaWorld Indonesia meminta kesediaan Departemen Kelutan dan Perikanan Sulawesi Utara untuk mengijinkan si Raja Laut dibawa ke Jakarta.
Kedatangan Coelacanth di sambut gembira, bukan saja oleh segenap penghuni SeaWorld Indonesia, tetapi juga para peneliti dari BRKP (Badan Riset Kelautan dan Perikanan).
Oleh karena itu pada hari Selasa, 11 Agustus 2009, dilaksanakan langkah pengamanan sampel spesimen ikan purba ini di SeaWorld Indonesia
Langkah pertama dimulai dengan mengeluarkan ikan dari dalam lemari pendingin jam 01.00 dini hari, lalu dicairkan. Ternyata membutuhkan waktu 12 jam agar ikan purba mencair setelah beberapa bulan di dalam
lemari es.

Setelah 12 jam, tepat pukul 13.00, dilakukan Morfometri atau pengukuran tubuh ikan.
Selanjutnya adalah pembedahan ikan untuk mengambil bagian hati, lambung, usus, sirip, dan lainnya mengetahui umur, jenis makanan, jenis kelamin. Wow hebat yah.
Setelah dibelah dan diambil bagian dalam tubuh ikan, kini saatnya membentuk kembali dan menjahit Coelacanth agar dapat ditampilkan dalam bentuk awetan yang dilakukan oleh tim SeaWorld yang dipimpin oleh drh. Wisnu
(dokter hewan SeaWorld Indonesia) yang membutuhkan waktu 5 jam
Selanjutnya adalah tahap preservasi atau pengawetan dengan larutan kimia formalin 40%, alkohol 35%, 55% dan 70 % agar tidak rusak dan hancur.
walaupun berat, ini semua dilakukan agar masyarakat Indonesia dapat mendapatkan informasi tentang ikan purba ini (dwee).
Tim pembedah SWI (Drh. Wisnu, Dewi, GAlih, Rosihan)